Bercerita dalam Derita










Secercah sinar datang dari langit khatulistiwa yang kemarin, lusa, ataupun mungkin hari ini gelap gulita

Entahlah apakah benar sinar itu nyata ataukah hanya cahaya pembawa luka
Luka dengan berjuta goresan dan kesakitan







Aku pernah dititik ini, dititik dimana harapan dan impian adalah hal yang diidamkan
Dimana senyum sumringah, derap langkah kaki mengiringi setiap harapan dan impian itu
Tahukah kalian...
Aku punya bermilyar impian dan harapan
Aku punya beribu cerita yang ingin aku tulis dengan tinta kebahagiaan

Tapi sayang...
Cerita yang selalu ingin aku ceritakan dan yang ingin aku tulis telah membohongi, membodohi, dan mempermainkan aku
Sejak awal aku tak ingin memimpikan ataupun mengharapkan sesuatu hal
Aku takut
Takut apabila cerita dalam kebahagiaan akan beralih menjadi cerita dalam derita
Takut apabila tawa menjadi tangis
Takut apabila ceria menjadi luka

Semua telah terjadi
Secercah sinar yang tadi datang kini mulai meredup bahkan menghilang
Sekarang...
Aku mulai bercerita dalam derita
Berjuta kesakitan mulai muncul dengan ribuan luka bernanah
Semua cerita bahagia telah berakhir
Cerita yang dulu aku tulis dengan tinta kebahagiaan sekarang mulai pudar
Dimana cerita itu basah dengan tetesan air mata lalu menghilang
Cerita dalam derita mulai aku tulis dengan tinta penuh luka




Dunia telah memprovokasi orang-orang agar terus mempermainkan aku
Semua orang telah bersatu padu menghancurkan kebahagiaan yang dulu pernah aku tulis
Aku selalu percaya pada kalian yang telah menghapus cerita ini
Kalian telah menghancurkan satu kehidupan yang telah aku bangun
Mengapa kalian sekejam ini?
Mengapa kalian taburkan garam di luka yang hampir kering?
Mengapa kalian siramkan jeruk nipis di luka tanpa air mata itu?

Hari mulai bergulir tanpa tuan
Aku mulai lemah tak berdaya
Sekujur tubuh telah dilempari milyaran kesakitan
Deraian air mata kini mulai membanjiri wajah yang tak berbentuk
Hantaman ribuan derita kini telah memuncak
Beberapa titik luka mulai membiru dan nyeri
Sekujur tubuh hanya penuh luka dengan kesakitan dan air mata





Aku pernah meminta kepada Tuhan pencipta alam semesta

Kenapa menempatkan aku pada posisi yang salah
Mungkin Dia akan marah karena aku meminta kebahagiaan, karena mungkin Dia menciptakan aku dengan jutaan kesedihan
Sekejam inikah Dia memperlakukan aku
Bukankah aku juga manusia? Bukankah aku berhak untuk bahagia walaupun hanya sedikit saja?
Hentikan ini kumohon
Akhiri cerita dalam derita yang setiap hembusan nafas aku rasakan
Hentikan air mata yang menderai di wajah yang tak berbentuk ini
Aku berhak bahagia
Kumohon hentikan wahai Tuhan pencipta Alam













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Nilai E Saat Kuliah Di Universitas Terbuka

Nagasaki

Fly Me To The Moon...