Entahlah, Sejauh ini Kamu (2017)

- Desember 2017 -

            " Tahun akan berakhir, namun rasanya tetap sama. Kepadamu"

           Angin menarik aku kembali kepada sebuah kisah lama yang apinya hampir padam. Kini, rasa itu kembali kepadaku. Membuat apinya kembali menyala-nyala didalam relung hatiku. Bisa dibilang, aku suka jika rasa ini kembali. Namun kupikir tidak juga.
          Aku bahkan harus berbohong pada diriku sendiri jika rasa ini telah berakhir. Rasa ini telah lenyap, seiring dengan lenyapnya harapanku. Jujur, aku tak pernah berpikir untuk memilikinya. Tidak pernah sekalipun aku berpikir demikian.
          Aku terus meyakinkan, bahwa aku hanya suka saja tidak mencinta. Dan aku mempercayai kata-kata itu. Aku hanya menyukainya saja.


         Dia adalah orang pertama yang aku suka saat remaja dan hingga detik ini aku terus menyukainya. Orang bilang jika cinta pertama itu tak pernah terlupakan dan akan terus ada didalam relung hati yang tersembunyi, walaupun kita pernah menetap pada sebuah hati yang baru. Kini aku percaya, itu benar-benar fakta yang tak terelakan. Aku menyukainya dari 7 tahun lalu, dari satu windu yang lalu.


27 Desember 2017

         Aku menyukainya dalam diam dan dalam harapan. Harapan jika akan ada kisah yang bahagia, jika tidak aku sungguh sudah berlapang dada. Karena aku hanya menyukainya saja bukan mencintainya, bukan mencintainya itu yang selalu aku ulangi. Aku menyukainya dengan sempurna, bersembunyi dibalik rasa. Aku tak mengapa, ini adalah pilihanku. Dan rasa percaya terhadap Tuhanku tidak pernah aku ragukan, aku percaya akan ada kebahagian seiring dengan harapan kepada-Nya. Aku percaya jika aku berharap kepada-Nya aku tidak akan pernah kecewa.


         Hari ini, adalah salah satu hari terbahagia dalam hidupku. Jujur aku aneh. Aneh sangat aneh. Menyukai selama satu windu dengan diam-diam tanpa ada komunikasi sedikitpun itu bukanlah sebuah hal yang berat untukku. Aku pikir semuanya akan berlangsung mudah saat aku menjalaninya dengan bahagia.
       
        Dan, bagian terbahagianya adalah. Hari ini adalah hari pertama aku bisa berkomunikasi dengannya lewat DM Instagram. Dan bodohnya aku yang dahulu menghubunginya. Aku bodoh kenapa aku mengirim pesan kepadanya, namun setelahnya aku pikir baik juga karena dia membalasnya.
        Hari ini adalah hari pertama aku bisa berkomunikasi dengannya, selama aku menyukainya aku tidak bercengkrama dengannya ataupun berkomunikasi dengannya. Walaupun hanya dengan percakapan yang garing.
        Aku mengirim fotonya 7 tahun lalu yang aku simpan dihandphoneku. Dia tertawa, akupun tertawa. Dan bagian yang aku suka adalah dia mengirim pesan secara spam, dan aku menscreen itu. Sederhana sekali, tapi aku merasa jika dunia berbahagia kepadaku.


       Tapi sejujurnya aku sungguh bahagia, dan ada sebuah titik dipercakapan tersebut dimana aku berpikir jika ini salah. Aku sudah melanggar rasaku yang aku sembunyikan walaupun aku tidak mengungkapkannya. Dan dengan izin Allah aku menyudahi percakapan yang sebenarnya garing, aku melawan hatiku jika aku ingin terus mengirim pesan-pesan.

        Aku ingin menyukai secara sempurna, seperti halnya rasa suka Sayyidatina Fatimah kepada Sayyidina Ali. Bahkan setanpun tidak pernah mengetahui jika Sayyidatina Fatimah menyukai Sayyidina Ali dan begitupun sebaliknya.
        Biarkan rasa ini tersembunyi dan aku sembunyikan. Kelak jika memang Allah mendekatkan kita maka itu adalah kebahagian dan itu adalah harapanku. Namun jika tidak, aku yakin itu adalah kebahagian yang luar biasa karena Allah berikan aku jodoh yang ia takdirkan.
        


" Aku ingin menyukaimu secara sempurna. Seperti halnya rasa suka Sayyidatina Fatimah kepada Sayyidina Ali "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Nilai E Saat Kuliah Di Universitas Terbuka

Nagasaki

Fly Me To The Moon...