Se-Windu

Petir didalam raga bergemuruh layaklah petir yang ada di cakrawala. Gemuruhnya mengguncang dada hingga terasa sesak dan tidak berdaya. Kaki seakan lumpuh dan tidak kuasa menopang tubuh mungil ini. Yang tersisa hanyalah mata yang terus menatapnya dalam gemuruh tak berkesudahan ini.
Ya bagaimana tidak, biasanya hanya bayangannya saja yang aku rindukan, yang aku hadirkan dihadapan. Namun kini, secercah sinar begitu terang dan aku belum siap menghadapinya. Ia, ada dihadapanku dengan ponsel ditangannya dan juga menatap balik diriku. Dan aku hanya membisu tak berkutik seakan dunia terasa berhenti sesaat. Aku terus menatapnya, dengan kumis tipis yang mempesonanya itu. Dengan senyuman yang sangat aku ingin jumpai. Merindu itulah kondisiku sekarang.
Aku bahkan lupa bagaimana keadaannya sewindu belakangan ini, ia terlihat baik dan berkharisma dengan kumisnya itu. Ingin kukatakan dihadapannya
“Aku merindukanmu”
Ah sayangnya aku bukan tipe orang yang demikian, aku justru bersembunyi dibalik kerinduanku itu. Pemalu, itulah aku. Atau mungkin lebih pantas disebut payah. Yah itu lebih cocok denganku dibandingkan pemalu.

Tinggg...Tinggg...Tinggg
(Bunyi Alarm)

Bunyi alarm mengagetkan aku. Bunyi alarm aneh itu sengaja aku pilih supaya aku lebih cepat bangun dan tidak terus berada diranjang ini. Aku harus cepat mewujudkan mimpi-mimpiku itu. Bergegas aku bangun dan mematikan alarm.
Aku masih berupaya mengumpulkan nyawaku karena tidur semalam, aku menggeritkan dahiku berupaya untuk mengingat apa yang aku mimpikan semalam itu. Aku memang sedikit pelupa, kadang mimpi-mimpi itu terlupa dan butuh beberapa jam atau bahkan hari untuk mengingatnya. Aku teringat jika mimpi itu terasa menyenangkan dan membahagiakan untuk diriku ini. Aku tidak ingat mimpi itu apa, tapi mengapa mimpi itu sungguh benar-benar aku harapkan keterwujudannya.
Gemericik hujan menemani aku yang berupaya mengingat mimpi itu. Hujan seakan tahu mengenai kerinduanku terhadap sesuatu hal itu. Memandangi hujan adalah hal yang membahagiakan, bagaimana ia bisa mewujudkan mimpi sang tanaman yang ingin berbunga. Bagaimana ia mewujudkan 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Nilai E Saat Kuliah Di Universitas Terbuka

Nagasaki

Fly Me To The Moon...