Pelangi di Ujung Jalan

Sebelumnya
Ku lumpuh
Tak bisa bangkit
Dan seakan mati layaknya dogengku
Seakan lenyap layaknya senja

Waktu terus saja bergulir
Ku tahu
Waktu tak mungkin berkompromi dengan kondisiku
Karena ku tahu
Aku bukan Allah, Yesus, ataupun Dewa Siwa
Yang dipercaya para umatnya dapat menghentikan waktu
Namun
Aku bukan Dia


Seiring berotasinya bumi
Ku juga begitu

Ku berjalan mengikuti langkah kaki seseorang
Yang baru kukenal
Tapi kupercaya kepadanya

Ia mengatakan,
Jika ada yang lebih indah dari senja
Ada yang lebih indah dari dogengku yang kemarin itu
Ia juga mengatakan,
Akan membantu membuat jalanku sendiri, karena aku berbeda

Sontak

- Belum Selesai -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Nilai E Saat Kuliah Di Universitas Terbuka

Nagasaki

Fly Me To The Moon...