Seperti Apa Pernikahan Impianmu?

 “ Tentang pernikahan, aku ingin menikah dengan seseorang yang bisa membuat aku jatuh cinta dengan kerja kerasnya, sopan santunnya dan tutur katanya”


 Diumur 22 tahun bulan September nanti, banyak sudah teman-temanku yang sudah menikah bahkan memiliki anak

Aku masih sama seperti aku tempo dulu, masih berjuang keras untuk belajar dan memperoleh ijazah. Sebentar lagi aku akan menyelesaikan Strata-1 ku.

Dan bedanya, aku saat ini bukan gadis kecil lagi. Aku ulangi, aku sudah 22 tahun. Sudah menjadi gadis remaja dengan berbagai problematika kehidupan yang ada dan menunggu aku didepan.

Diumurku ke 22 tahun, aku sama seperti kebanyakan gadis seusiaku, berusaha keras dan berjuang keras bekerja dan mendapatkan uang. Just like that.

Tapi, lagi-lagi ada bedanya. Aku mengerucuti problematika hidupku dengan hidup kebanyakan orang.

Mungkin bagi gadis lain seusiaku, bersenang-senang dengan gajinya adalah hal yang harus dilakukan. Because why? That’s my money.

Aku berbeda, aku harus membayar lumayan banyak cicilan untuk keluargaku.

Baiklah cukup sampai disini persoalan yang aku bahas tadi.


Seperti apa pernikahan impianku?


Aku jelaskan dulu akad nikah yang paling berkesan dalam hidupku sampai detik ini.

Saat itu usiaku mungkin sekitar 10 tahun, aku tidak ingat pastinya. Yang pasti aku masih sekolah dasar.

Kakak sepupuku menikah dan melangsungkan akad nikahnya di Masjid terbesar di Kotaku Kota Palembang, Masjid Agung Palembang. Sekarang sudah berganti nama menjadi Masjid Agung Sultan Mahmud Baddarudin.

Aku datang kesana bersama seseorang yang paling tidak ingin aku sebutkan, aku benar-benar membenci orang tersebut hingga kapanpun.

Aku datang dan masuk untuk pertama kalinya didalam hidupku ke Masjid Agung. Aku sungguh terpesona dalam sekali penglihatan. Begitu megah dan indah. Aku kecil terkagum kagum dengan ambal halus yang aku injak ataupun ornamen disisi kanan dan kiri gedung Utama itu.


Kakak sepupuku sangat kaya karena bisa melangsungkan akad nikah disana, begitu sakral dan indah.

Aku juga sangat ingin menikah disana, kembali duduk diambal halus dengan seseorang yang kelak bersamaku seumur hidup


Cita-citaku tentang pernikahan sederhana, aku ingin sekali menikah di Masjid Agung dan menatap ornamennya kembali dengan jantung yang berdegub kencang karena perasaan bahagia yang membuncah sama seperti 12 tahun lalu. Bedanya saat ini aku yang melangsungkan pernikahan.


Aku tidak pernah terpikir tentang apapun mengenai pernikahan kecuali hal itu

Aku tak terpikir bagaimana gaunku nanti, ataupun resepsi yang akan dilangsungkan

Aku hanya ingin sekali menikah di Masjid Agung Palembang.


Aku tidak ingin berandai-andai dan bermimpi terlalu jauh mengenai sesuatu

Aku selalu merasakan sakit yang teramat dalam saat jika mimpi itu tidak terwujud

Aku selalu menitik beratkan mimpiku di dasar mimpi yang ada dibenakku, supaya bisa aku gapai

Jikalaupun nanti ada hal yang terwujud diluar mimpiku, berbahagialah hatiku


Mengenai seseorang yang mungkin akan duduk disampingku nanti

Aku juga tidak pernah terpikir seperti apa dia

Tapi kupastikan tidak seperti “Dia” yang menyakiti hati Ibuku dan anak-anaknya teramat dalam

Aku ingin dia yang penuh dengan kerja keras sama seperti diriku, bertanggung jawab, dan penuh dengan kebaikan didalam hatinya

Aku juga ingin dia yang lembut tutur katanya, menyayangi kedua orang tuanya, menyayangi diriku seperti dia menyayangi dirinya sendiri

Dia yang cerdas, pandai, dan bertalenta

Dia yang mempu membuat senyum terus tersemat dibibirku

Dia yang kadang bersenda gurau, kadang pula serius

Dia yang penuh dengan semangat menceritakan hari-hari yang dijalaninya dan menjadi pendengat yang baik dalam ceritaku

Dia yang siap menerima aku yang cerewet dan mood yang berubah-ubah

Dia yang tampan dan berkarisma


Ternyata banyak sekali hal yang ingin aku tulis tentang dia yang setelah hari ini dan hari-hari berikutnya akan datang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Nilai E Saat Kuliah Di Universitas Terbuka

Nagasaki

Fly Me To The Moon...